April 28, 2011

JenisTest Laboratorium Hemostasis


PLASMA PROTHROMBIN TIME (PPT)
Pemeriksaan ini dipakai untuk menguji faktor extrinsic. Sebagai tissue thromboplastin dipakai aceton dehydrated rabbit brain.
Prinsip pemeriksaan :
- Darah dicampur dengan anticoagulant citras natricus 3,8% dengan perbandingan.
- Plasma yg terjadi kemudian dipisahkan (didalam plasma ini terkandung macam-macam faktor pembekuan).
- Kemudian plasma tersebut ditambahkan suspensi dari aceton dehydrated rabbit brain dan diinkubasi pada suhu 37OC. Selanjutnya ditambahkan CaCl2.

Test ini digunakan untuk menguji extrinsic pathway. Jadi diperlukan faktor VII, faktor V, faktor X, faktor II serta faktor I yang normal, sedangkan tissue thromboplastin tidak perlu normal.

Arti klinis :
- Test ini normal hasilnya : 11 – 13,5 detik. Akan tetapi harus disertai dengan laporan, misalnya :
 PPT penderita 12,5 detik ; PPT control 12,0 detik.
 PPT penderita 16,0 detik ; PPT control 12,5 detik.
 Dikatakan abnormal apabila beda dengan kontrol lebih dari 2 detik.
- Test PPT ini abnormal / memanjang pada :
1. Obstructive jaundice
2. Penyakit-penyakit hepar yang lanjut
3. Penyakit-penyakit perdarahan pada newborns
4. Penyakit-penyakit congenital seperti :
 Deficiency faktor VII
 Deficiency faktor V
 Deficiency faktor II
5. Syndrome nephrotic.
6. Penderita-penderita yang mendapatkan pengobatan dengan obat-obat anticoagulansia (hal ini memang kita buat memanjang, sering dibuat menjadi 2 kali dari normal, misalnya : PPT kontrol 12,0 detik ; PPT penderita 23 detik).

Pada faktor intrinsic membutuhkan waktu yang lebih lama, agar waktunya menjadi lebih pendek, maka faktor contact diganti dengan kaolin = china clay = bolus alba, dan juga faktor thrombocyte diganti dengan partial thromboplastine (aktivitasnya mirip dengan phospholipid). Jadi disini faktor XII dan faktor XI by pass.

Keterangan :
CT : Clotting Time
SPT : Serum Prothrombine Time
KPTT : Kaolin Partial Thromboplastine Time
PPT : Plasma Prothrombine Time
TT : Thrombine Time

KAOLIN PARTIAL THROMBOPLASTINE TIME (KPTT) :
Oleh karena faktor contact diganti dengan kaolin dan faktor thrombocyte diganti dengan partial thromboplastine jadi factor XII dan XI bebas sehingga yang diukur dalam KPTT ini adalah dari faktor IX ke bawah.
Harga normal dari test ini adalah 35-45 detik. Akan tetapi yang penting adalah perbedaannya dengan kontrol. Apabila perbedaannya dengan kontrol lebih dari 2 detik, maka test ini dikatakan abnormal.
Test ini abnormal / memanjang pada :
1. Gangguan pada faktor IX.
2. Gangguan pada faktor VIII
Sedangkan faktor X, faktor V, faktor II dan faktor I adalah normal oleh karena sudah diuji dengan PPT. jadi dikatakan KPTT adalah untuk menguji : faktor IX dan faktor VIII.

SERUM PROTHROMBINE TIME (SPT) :
Test ini normal apabila waktu yang dibutuhkan lebih dari 30 detik. Apabila terjadi penurunan prothrombinase, maka tidak semua prothrombine dapat diubah menjadi thrombine. Jadi dalam keadaan normal serum prothrombine adalah sedikit sekali.
Dalam test serum (hasil akhir dari pembekuan) ini ditambah dengan thromboplastine, fibrinogen dan CaCl2. hasilnya masih dapat terjadi pembekuan akan tetapi waktunya lebih lama. Oleh karena itulah harga normal dari test ini lebih lama. Arti prinsip dari SPT adalah mengukur fungsi sisa dari pembekuan darah.
Apabila terjadi deficiency faktor intrinsic maka prothrombine yang masih tersisa banyak, sehingga harga SPT menjadi memendek. Jadi SPT dikatakan abnormal apabila harganya memendek. Sebagai contoh :
- Normal : SPT penderita 35 detik ; SPT kontrol 36 detik.
- Abnormal : SPT penderita 16 detik ; SPT kontrol 37 detik.
Kegunaan dari SPT adalah untuk menguji :
1. Faktor XII
2. Faktor XI
3. Faktor IX
4. Faktor VIII
5. Faktor Thrombocyte

THROMBOPLASTIN GENERATION TEST (TGT)
Test ini merupakan test substitusi. Dipakai untuk diagnosa syndroma Hemophylia. Test ini dapat mengetahui adanya deficiency faktor VIII (classical Hemophylia = Hemophylia A) ; deficiency faktor IX (Christmas Hemophylia = Hemophylia B) ; deficiency faktor XI (Hemophylia C).
Indikasi untuk pemeriksaan TGT adalah :
1. PPT normal
2. KPTT meningkat
3. SPT menurun

PEMERIKSAAN FIBRINOGEN
Cara-cara pemeriksaan fibrinogen adalah :
1. Cara kimia / salting out
2. Cara Titer
3. cara Imunologis
Cara-cara 1 dan 2 adalah yang sering digunakan. Harga normal untuk titer fibrinogen adalah 1/28 – 1/256. harga normal untuk salting out adalah 170 – 400 mg%.
Cara pemeriksaan titer fibrinogen :
Cara ini adalah merupakan cara pemeriksaan yang tercepat. Cara pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
- Diambil sederetan tabung reaksi.
- Kemudian dimasukkan plasma dengan pengenceran 1 ; 1/2 ; 1/4 ; dst.
- Selanjutnya pada tiap tabung dimasukkan larutan thrombin. Pada tabung yang pertama plasma tidak diencerkan, ini dipakai sebagai Thrombine Time (TT). Dengan menggunakan darah citrat maka harga TT adalah 10 ± 1 detik. Dengan Thrombine Time dapat diketahui adanya Fibrinogen Degeneration Product, disini harga dari TT meningkat.
- Kemudian tabung-tabung tadi dimasukkan kedalam waterbath pada suhu 37OC selama 10 menit.
- Titer Fibrinogen adalah pengenceran tertinggi dari plasma yang masih terlihat clottnya (dengan mata biasa).
Contoh :
Pada pengenceran 1/2 – 1/64 clott masih terlihat. Sedangkan pada pengenceran 1/128 mulai tidak ada clott, maka dikatakan titernya adalah 1/64.
Pada afibrinogenemia : pada tabung yang pertama (tanpa pengenceran), clott sudah tidak terlihat.
Pada hypofibrinogenemia : titer fibrinogen hanya sampai 1/8.
Penyakit-penyakit dengan gangguan fibrinogen :
1. DIC ( Disseminated Intravascular Coagulation)
2. Obstruction Accident :
- Solutio placentae
- Retention death foetus
- Emboli cairan amnion
3. Extra Corporal Curculation
4. Incompatible Blood Transfusion
Cara pemeriksaan salting out : cara ini memerlukan waktu yang lebih lama dan harus ada fasilitas yang cukup.

TEST PARACOAGULASI :

- Fibrinogen oleh thrombin diubah menjadi fibrine peptida dan fibrine monomer, fibrine ini disebut sebagai Soluble fibrin. Soluble fibrin ini salanjutnya oleh faktor XIII diubah menjadi Insoluble fibrin.
- Pada penyakit DIC :
 Terdapat deficiency dari clotting faktor (faktor pembekuan Thrombin yang terbentuk tidak sempurna, sehingga hasil dari proses hemostasis hanya sampai soluble fibrin).
 Disamping itu juga pada penyakit ini terjadi peningkatan dari system fibrinolytic, sehingga menghasilkan Fibrinogen Degeneration Product.
 Jadi pada D.I.C terdapat :
 Deficiency faktor pembekuan
 Soluble Fibrine
 Fibrinogen Degeneration Product.
- Prinsip dari test ini adalah menambahkan suatu zat yang dapat mengendapkan soluble fibrine. Ada 2 macam test ini tergantung dari zat yang ditambahkan yaitu :
1. Etanol gelation test
2. Protamin Paracoagulation Test.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar