PENGERTIAN.
Gizi buruk atau lebih dikenal dengan gizi di bawah garis merah adalah keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama. Tanda-tanda klinis dari gizi buruk secara garis besar dapat dibedakan marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor (RI dan WHO, Rencana Aksi Pangan dan Gizi Nasional 2001 – 2005, Jakarta, Agustus 2000).
Gizi buruk merupakan keadaan kurang gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan energi dan protein juga mikronutrien dalam jangka waktu lama. Anak disebut gizi buruk apabila berat badan dibanding umur tidak sesuai (selama 3 bulan berturut-turut tidak naik)
DIAGNOSIS GIZI BURUK :
1. Terlihat sangat kurus dan atau edema, dan atau
2. BB/PB atau BB/TB <-3SD
ADA TIGA TIPE GIZI BURUK :
1. KWASHIORKOR
TANDA DAN GEJALA :
- Edema
- Wajah membulat dan sembab
- Pandangan mata sayu
- Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa sakit,rontok
- Perubahan status mental: apatis & rewel
- Pembesaran hati
- Otot mengecil (hipotrofi)
- Kelainan kulit berupa bercak merah muda yg meluas & berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis)
- Sering disertai: peny. infeksi (umumnya akut), anemia, dan diare
Edema
- Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat pitting edema
- Derajat edema:
+ Pada tangan & kaki
++ Tungkai & lengan
+++ Seluruh tubuh (wajah & perut)
Derajat edema utk menentukan jumlah cairan yang diberikan
2. MARASMUS
- Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang terbungkus kulit
- Wajah seperti orang tua
- Cengeng, rewel
- Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada
(~pakai celana longgar-baggy pants)
- Perut umumnya cekung
- Iga gambang
- Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) dan diare
3. MARASMIK - KWASHIORKOR
Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klinik Kwashiorkor dan
Marasmus dengan BB/TB <-3 SD disertai edema yang tidak mencolok
KEKURANGAN MIKRO NUTRIEN
(Menyertai Gizi Buruk)
(Menyertai Gizi Buruk)
1. Kekurangan Vitamin A
2. Anemia (Kekurangan Fe, Cu, Vit. B12, Asam Folat)
3. Stomatitis (kekurangan vit. B, vit. C)
4. Kelainan pada kulit, gangguan pertumbuhan (kekurangan Zn)
5. Beri-beri (kekurangan vitamin B1)
1. Kekurangan Vitamin A (KVA)
KLASIFIKASI XEROFTALMIA
a. Xn Rabun Senja
b. X1 (Dryness of conjunctiva/ kekeringan konjungtiva), terdiri dari:
- X1a à Kekeringan pada konjungtiva (Dryness of conjunctiva)
- X1b à Bercak putih seperti busa sabun/keju pada sisi mata luar (bitot spot)
X1a (Dryness of conjunctiva/ kekeringan konjungtiva)
Tanda-tanda:
• Penumpukan keratin & sel epitel yang khas
• Konjungtiva kering, tampak menebal dan berlipat-lipat
• Keluhan orang tua mata anaknya bersisik
X2 (Dryness of cornea/ kekeringan pada kornea)
Tanda-tanda :
• Kekeringan meluas sampai kornea
• Kornea tampak suram & kering dan permukaan kasar
• K.U. anak biasanya buruk (gizi buruk & penyakit penyerta lain)
c. X3 (Corneal ulcer/ ulkus pada kornea)
Terdiri dari X3a dan X3b
Tanda-tanda:
kornea melunak seperti bubur & dapat menjadi ulkus X3a à< 1/3 kornea ,
X3b à ≥ 1/3 kornea
Keadaan umum anak sangat buruk, dapat terjadi perforasi kornea/ pecah
d. XS (Corneal scar/ jaringan parut pada kornea)
Tanda-tanda:
Kornea mata tampak putih/ bola mata mengecil
Meninggalkan bekas luka parut/ sikatrik
Menjadi buta & tidak dpt sembuh, walau dioperasi cangkok kornea
2. Anemia (kekurangan Fe, Cu, Vit. B12, Asam folat)
= Kadar Hb dibawah normal
Kadar Hb normal:
6 bulan – 5 tahun : 11 g/ dl
6 tahun – 11 tahun : 11, 5 g/ dl
12 tahun – 13 tahun : 12 g/ dl
Tanda-tanda klinis:
- daya tahan terhadap penyakit menurun
- mudah lelah - pucat (mata, telapak tangan)
• Anemia kekurangan Fe (zat besi)
Fe (zat besi):
- Kofaktor enzim pada metabolisme Karbohidrat, lemak dan protein.
- Pertumbuhan, transpor oksigen dan kekebalan.
• Anemia kekurangan Cu (Copper)
Cu: pertumbuhan, kekebalan, homeopoesis, metabolisme glukosa dan lemak, cofaktor enzim
Defisiensi Cu:
- Absorpsi zat besi turun
- Zat besi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik
oleh sel darah merah.
- Pengeluaran cadangan zat besi meningkat
- Anemia hipokromik dan netropenia
• Anemia kekurangan vitamin B12 (Kobalamin)
Defisiensi B12:
- glositis atrofik (lidah yang halus & mengkilap)
- stomatitis (sudut mulut retak-retak)
- mual, muntah, diare bergantian dgn konstipasi
- getah lambung tidak ada (achlorhydria & achylia gastrica)
- anemia makrositik hiperkromis
• Anemia kekurangan asam folat
Defisiensi asam folat:
- perubahan pada eritrosit
- anemia makrositik megaloblastik
- perubahan mukosa gastro-intestinum
- diare
3. Stomatitis (kekurangan vit. B, vit. C)
• Kekurangan vitamin B2 (riboflavin), B6 (adermin), B12 (kobalamin)
• Kekurangan vitamin C (asam askorbik)
4. Kelainan pada kulit, gangguan pertumbuhan (kekurangan Zn)
Seng (Zn) berfungsi sebagai koenzim pada berbagai sistem enzim.
Tanda-tanda kelainan pada kulit:
- Hipo/ hiperpigmentasi
- Deskuamasi (mengelupas)
- Lesi ulserasi eksudatif (menyerupai luka bakar) sering disertai infeksi sekunder (candida)
5. Beri-beri (kekurangan vitamin B1/ Thiamin)
Vit.B1 sebagai ko-enzim metabolisme karbohidrat
PENYAKIT BERI-BERI
Tanda-tanda klinis:
- Beri-beri infantil (keadaan akut)
Tidak ada kenaikan berat badan, pilek, diare, kel jantung, kongesti paru, edema
- Beri-beri late infancy & childhood (keadaan menahun).
Postur lebih kecil dari anak yang sehat, gizi kurang, edema, perut membuncit
oleh meteorismus)
TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA
1. Diare Persisten
2. Parasit cacing
3. Tuberkulosis Paru
4. Malaria
5. Pneumonia
1. Diare Persisten
Diare > 14 hari dengan atau tanpa dehidrasi
Tanda dehidrasi:
- letargis, gelisah dan rewel
- sunken eyes (+/-)
- haus (minum sedikit/ banyak)
- turgor kulit lambat
2. Parasit cacing
Ditemukan cacing/ telur cacing dalam tinja penderita
3. Tuberkulosis Paru
- kontak dgn penderita TB/ BTA positif
- uji tuberkulin positif (>10 mm)
- gambaran foto rontgen mendukung TB
- reaksi kemerahan yang cepat (3-7 hari) setelah imunisasi BCG
- batuk-batuk > 3 minggu
- hambatan pertumbuhan
- sakit/ demam lama/ berulang tanpa sebab jelas
- pembesaran kelenjar limfe
Bila ditemukan > 3 positif dari tanda-tanda diatas, dianggap TB Paru
4. Malaria
(Daerah malaria/ riwayat kunjungan ke daerah risiko tinggi)
- Demam (teraba panas, suhu >37,5 ºC)
- Renjatan (shock)
- Kaku kuduk atau kejang
- Kesulitan bernafas
- Kuning (ikterik)
- Perdarahan
- Sediaan darah tebal (+) malaria
Tanda-tanda bahaya:
- tidak dapat makan/ minum
- tidak sadar
- kejang
- muntah berulang
- sangat lemah (tidak dapat duduk/ berdiri)
5. Pneumonia
a. Pernafasan cepat dan tarikan dinding dada:
- < 2 bulan : > 60 x/menit
- 2 bulan – 12 bulan : ³ 50 x/menit
- > 12 bulan – 5 tahun : ³ 40 x/menit
b. Batuk atau kesulitan bernafas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar