Keputusan diagnostik
yang paling penting bagi dokter dan ahli bedah dalam menangani kasus
hiperbilirubinemia terkonyugasi adalah menetapkan apakah obstruksi aliran
empedu adalah intrahepatik atau ekstrahepatik. Kolestasis ekstrahepatik mungkin
memerlukan pembedahan, sedangkan pembedahan pada penderita penyakit
hepatoselular (kolestasis intrahepatik) malahan dapat memperberat penyakit
dan bahkan dapat menimbulkan kematian Membedakan kedua keadaan ini tidak mudah.
karena semua bentuk kolestasis menimbulkan sindrom klinik ikterus yang cepat
yaitu: gatal, transaminase meningkat,
fosfatase alkali meningkat, gangguan ekskresi zat warna kolesistografi, dan
kandung empedu tidak terlihat. Walaupun penentuan akhir bersifat klinis,
namun bantuan untuk membedakan kedua keadaan ini datang dari penilaian derajat
obstruksi. Obstruksi intrahepatik jarang seberat obstruksi esktrahepatic.
Akibatnya, kolestasis intrahepatik umumnya hanya mengakibatkan peningkatan
moderat fosfatase alkali, dan sedikit pigmen dapat ditemukan dalam feses atau
urobilinogen dalam kemih bila dibandingkan dengan kolestasis esktrahepatik.
Biopsi hati atau duodenum, atau kolangiografi transhepatik dapat dilakukan
untuk mempertegas
kasus yang sulit.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, R.,
Alatas, H., 2000, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 3, Cetakan 9, Jakarta,
hal 1102-1105
Price,
S.A., Wilson, L.M., 1995, Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyakit,
Jilid 1, Cetakan 1, Jakarta, EGC, Hal 435-436
Tidak ada komentar:
Posting Komentar