Maret 20, 2011

KOLESTASIS INTRAHEPATIK dan EKS­TRAHEPATIK.



 Keputusan diagnostik yang pa­ling penting bagi dokter dan ahli bedah dalam menangani kasus hiperbilirubinemia terkonyu­gasi adalah menetapkan apakah obstruksi aliran empedu adalah intrahepatik atau ekstrahepatik. Kolestasis ekstrahepatik mungkin memerlukan pembedahan, sedangkan pembedahan pada penderita penyakit hepatoselular (kolestasis in­trahepatik) malahan dapat memperberat penya­kit dan bahkan dapat menimbulkan kematian Membedakan kedua keadaan ini tidak mudah. karena semua bentuk kolestasis menimbulkan sindrom klinik ikterus yang cepat yaitu: gatal, transaminase meningkat, fosfatase alkali me­ningkat, gangguan ekskresi zat warna kolesisto­grafi, dan kandung empedu tidak terlihat. Walaupun penentuan akhir bersifat klinis, namun bantuan untuk membedakan kedua keadaan ini datang dari penilaian derajat obstruksi. Obstruksi intrahepatik jarang seberat obstruksi esktra­hepatic. Akibatnya, kolestasis intrahepatik umumnya hanya mengakibatkan peningkatan moderat fosfatase alkali, dan sedikit pigmen da­pat ditemukan dalam feses atau urobilinogen da­lam kemih bila dibandingkan dengan kolestasis esktrahepatik. Biopsi hati atau duodenum, atau kolangiografi transhepatik dapat dilakukan untuk mempertegas kasus yang sulit.





DAFTAR PUSTAKA

Hasan, R., Alatas, H., 2000, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 3, Cetakan 9, Jakarta, hal 1102-1105

Price, S.A., Wilson, L.M., 1995, Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Jilid 1, Cetakan 1, Jakarta, EGC, Hal 435-436

Tidak ada komentar:

Posting Komentar