Pada likuor amnii yang
normal dapat ditemukan bilirubin pada kehamilan 12 minggu, kemudian menghilang
pada kehami1an 36-37 minggu. Pada inkompatibilitas darah Rh., kadar bilirubin
dalam cairan amnion dapat dipakai untuk menduga beratnya hemolisis. Peningktan
bilirubin amnii juga terdapat pada obstruksi usus fetus. Bagaimana bilirubin
sampai ke likuor amnii betum diketabui dengan jetas, tetapi kemungkinan besar
melalui mukosa saluran nafas dan saluran cerna.
Produksi bilirubin pada fetus
dan neonatus diduga sama besamya tetapi kesanggupan hepar mengambil bilirubin
dari sirkutasi sangat terbatas. Demikian kesanggupannya untuk mengkonjugasi.
Dengan demikian hampir semua bilirubin pada janin dalam bentuk bilirubin
indirek dan mudah mclalui plasenta ke sirkulasi ibu dan diekskresi oleh hepar
ibunya. Dalam keadaan fisiologis tanpa gejala pada hampir semua neonatus dapat
terjadi kumulasi bilirubin indirek sampai 2 mg%. Hal ini menunjukkan bahwa
ketidakmampuan fetus mengolah bilirubin berlanjut pada masa neonatus. Pada masa
janin haI ini diselesaikan oleh hepar ibunya, tetapi pada masa neonatus haI ini
berakibat penumpukan bilirubin dan disertai gejala ikterus.
Pada bayi baru lahir karena fungsi hepar betum matang
atau bila terdapat gangguan dalam fungsi hepar akibat hipoksia, asidosis atau
bila terdapat kekurangan enzim glukoronil transferase atau kekurangan glukosa,
kadar bilirubin indirek dalam darah dapat meninggi. Bilirubin indirek yang
terikat pada albumin sangat tergantung pada kadar albumin dalam serum. Pada
bayi kurang bulan biasanya kadar albuminnya rendah sehingga dapat dimengerti
bila kadar bilirubin indirek yang bebas itu dapat meningkat dan sangat
berbahaya karena bilirubin indirek yang bebas inilah yang dapat melekat pada
sel otak. lnilah yang menjadi dasar pencegahan 'kernicterus' dengan pemberian
albumin atau plasma. Bila kadar bilirubin indirek mencapai 20 mg% pada umumnya
kapasitas maksimal pengikatan bilirubin oleh neonatus yang mempunyai kadar
albumin normal tetah tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, R.,
Alatas, H., 2000, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 3, Cetakan 9, Jakarta,
hal 1102-1105
Price,
S.A., Wilson, L.M., 1995, Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyakit,
Jilid 1, Cetakan 1, Jakarta, EGC, Hal 435-436
Tidak ada komentar:
Posting Komentar