Maret 25, 2011

CARA MENYUSUI YANG BENAR


Penyusuan pertama dapat dimulai segera setelah bayi lahir, bila kondisi ibu memungkinkan. Pada waktu menyusui. bayi sebaiknya dalam keadaan lapar serta dalam posisi yang menyenangkan. Ibu juga harus nyaman dan merasa senang. Jika bayi ingin minum ASI ketika ia lapar biasanya menangis dan berhenti minum bila nafsu makan bayi terpuaskan. Ibu harus tahu jika bayi tidak lapar, bayi tidak akan mencari puting atau menghisap.
Posisi dan cara menyusui bayi adalah sebagai berikut:
  1. Usahakan keadaan ibu dalam posisi yang-nyaman, duduk bersandar pada bantal di tempat tidur atau pada kursi yang mempunyai sandaran punggung dan lengan. Bila keadaan ibu tidak memungkinkan untuk duduk bisa berbaring dengan posisi miring pada satu sisi dengan kepala ditunjang oleh bantal atau salah satu lengan bertumpu pada kasur.
  2. Bila posisi ibu duduk, pegang bayi diatas pangkuan dengan dada bayi menghadap badan ibu, sementara kepala bayi terletak pada siku bagian dalam salah satu lengan ibu setinggi payudara. Pakailah bantal untuk mengganjal bayi supaya tidak terlalu renggang dari payudara ibu. Badan ibu jangan membungkuk ke depan sebaiknya rilekslah bersandar di kursi.
3.             3.  Bila Posisi ibu berbaring, baringkan bayi. miring pada satu sisi sehingga badan bayi berhadapmi dengon   badan ibu, ganjal punggung bayi dengan bantal.
  1. Tangan ibu yang lain menyangga payudara dengan posisi ibu Jari di atas payudara dengan keempat jari lainnya di bawah payudara.
  2. Bawa bayi ke payudara dan bukarn sebaliknya. Arahkan puting susu dan areola kedalam   mulut   bayi.  Jika  mengalami   kesulitan   menarik perhatian bayi, sentuh pipi bayi yang menghadap ibu dengan puting susu, maka bayi akan secara naluri berputar ke arah payudara ibu, lalu gelitik mulut bayi dengan puting susu secara lembut dan mulut bayi akan terbuka. Perilaku ini dikenal scbagai refleks mencari (rotting reflex). Rotting reflex bayi membawa seluruh puting dan daerah areola ke dalam mulut bayi, kontak puting terhadap palatum   dan   bagian   posterior lidah  akan  menimbulkan refleks mcnghisap (penyusuan) dan bantalan lemak mulut membantu menahan puting susu pada tempatnya. Refleks menghisap ini merupakan pemerasan air susu sehingga keluar dan masuk kedalam mulut bayi, susu pada mulut bayimemicu refleks menelan.
  3. Bayi harus diijinkan menghisap sampai puas kecuali kalau ibu menderita nyeri putting. Bayi dapat menghabiskan ASI yang terdapat dalam payudara dalam waktu 5 menit, tetapi ada juga yang memerlukan waktu 20 menit Sebagian besar ASI telah dihisap oleh bayi dalam dua menit pertama sebanyak 50% dan dalam 4 menit selanjulnya sebanyak 80% - 90%.
7.      Bila bayi tidak mau melepaskan puting ibunya, masukkan satu jari di sudut mulul bayi sehingga akan mengurangi isapan dan membantu melepaskan putmg. Jangan melepaskan puting dengan menarik, sebab tindakan ini akan menyebabkan puting terluka.
8.      Setelah menyusui, bayi hanjs dipegang tegak pada bahu ibu atau ditelungkupkan di atas pangkuan dengan atau tanpa digosok atau ditepuk-tepuk halus pada punggung untuk membantu mengeluarkau udara yang tertelan (bersendawa). Ha! ini dilakukan agar bayi tidak munlah selelah menyusu. Lihat gainbar 5.5.
9.      Kedua payudara harus digunakan pada setiap menyusui pada minggu minggu awal untuk medorong produksi susu maksimal. Sesudah pesediaan susu telah terbentuk kembali, payudara dapat diselang-seling pada waktu menyusui berikutnya dan bayi biasanya akan puas dengan jumlah susu yanu diperoleh dari satu payudara. Jika sekresi susu menjadi terlalu banyak kedua payudara dapat ditawarkan lagi pada setiap menyusui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar